3 Pertimbangan Sebelum Mengajukan Pinjaman Modal Usaha 2020

Fintech Indonesia - Dewasa ini ketika mengelola usaha akan sangat sulit jika tidak mendapatkan pinjaman modal usaha baik di bank maupun meminjam dari orang terdekat. Mengajukan pinjaman memang sebaiknya penuh pertimbangan sebab bagaimanapun bentuknya tetap pinjaman. Anda memiliki kewajiban untuk melunasi atau mengembalikan pinjaman tersebut sesuai dengan jumlahnya. Apabila pinjaman dilakukan di bank maka Anda pun akan memiliki tanggungan bunga pinjaman yang sebenarnya jumlahnya lumayan.

Sifat pinjaman yang perlu dikembalikan setelah digunakan maka ketika hendak mengajukannya sebaiknya penuh pertimbangan. Apalagi jika pinjaman yang akan dilakukan berkenaan dengan usaha yang ditekuni yang menjadi sumber rezeki Anda selama ini. Beberapa orang lebih memilih meminjam kebutuhan modal usaha kepada saudara maupun teman dekat. Tujuannya tidak lain adalah ingin mendapatkan modal yang dibutuhkan namun tidak terbebani dengan bunga yang tinggi.

Padahal mengajukan pinjaman di bank sah-sah saja dilakukan, dan akan menjadi pilihan terbaik jika mampu mengelola dana yang ada sebaik mungkin. Kesulitan mendapatkan sumber pinjaman membuat banyak orang memilih bank sebagai sumber dana modal usaha. Karena akan berhubungan dengan sebuah lembaga keuangan yang independen maka proses kredit menjadi tidak sesederhana meminjam orang yang dikenal. Demikian juga ketika harus mengembalikannya yang perlu mendapatkan bukti transaksi sebagai jaminan atau bukti.


Ketika memilih mengajukan pinjaman untuk tujuan usaha di bank, maka ada pertimbangan khususnya, yakni:

1. Mengajukan sesuai skala usaha yang dimiliki

Kita mengenal jenis-jenis bank yang berbeda, skala yang berbeda, yang akan menghadirkan batas maksimal nilai pinjaman yang berbeda. Ketahui dengan pasti skala usaha Anda ada di posisi mana dan membutuhkan dana pinjaman berapa. Pertimbangan ini penting untuk bisa memilih bank yang tepat dengan jumlah plafon yang memenuhi kebutuhan. Jika memiliki usaha skala besar maka besarnya pinjaman pun akan besar pula, aplikasi akan ditolak jika datang ke bank dengan plafon di bawah pengajuan Anda.

2. Menentukan jenis usaha yang sesuai dengan jenis pinjaman

Apabila Anda memiliki sebuah usaha yang arus keuangannya lancar maka bisa mengajukan pinjaman dana tunai. Dana yang didapatkan dari bank bisa segera digunakan sesuai dengan keperluan usaha Anda dan pengembalian nya pun teratur setiap bulan. Namun, ketika usaha yang ditekuni arus kas tidak teratur maka sebaiknya memilih jenis pinjaman dalam bentuk rekening koran. Anda akan mendapatkan giro yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan pembiayaan usaha. Pengembalian nya pun disesuaikan dengan ketentuan yang ada dan umumnya per tahun.

3. Memilih bunga kredit ataukah jenis bagi hasil

Bentuk pinjaman untuk usaha sekarang semakin beragam, Anda bisa memilih pinjaman tunai maupun non-tunai. Kemudian bisa memilih bank atau lembaga keuangan dengan sistem pinjaman bunga atau bagi hasil. Ketahui dengan pasti kelebihan dan kekurangan sistem bunga ini, apakah lebih baik yang syariah dengan bagi hasil. Atau malah lebih baik dan menguntungkan menggunakan jasa bank konvensional dengan sistem bunga per bulan.

Setiap usaha membutuhkan penggerak dalam bentuk dana atau modal, skala apapun sebuah usaha tidak terlepas dari kebutuhan ini. Hanya mengandalkan keuntungan usaha tentunya kurang mampu menyokong kebutuhan pengelolaan sebuah usaha. Maka tidak sedikit kita akan menjumpai banyak pengusaha yang kemudian melakukan pinjaman modal usaha di bank. Tujuannya pun bermacam-macam, ada yang ingin melengkapi peralatan produksi, memperlebar luas area produksi, mendirikan anak cabang, dan lain sebagainya.

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
© Copyright 2019 Fintech Indonesia